Pages

Thursday, April 21, 2011

Atasan Wanita, No Problem!

Tak asing lagi melihat wanita tampil ke depan menjadi seorang pemimpin. Namun, di masyarakat memiliki pandangan bahwa atasan wanita biasanya lebih sulit dihadapi ketimbang atasan pria. Benarkah?
Sifat alami wanita yang sensitif dan cenderung menggunakan emosi sering dianggap sebagai kekurangan jika ia harus tampil sebagai pemimpin.
Beberapa bawahan yang dipimpin oleh seorang wanita mengeluh bahwa atasan wanita lebih sering memakai kata hatinya, lebih emosional dan mudah marah.
Selain sifat emosional yang dimiliki, hal lain yang sering dikeluhkan para bawahan tentang atasan wanita adalah suasana hati yang sulit ditebak dan emosi yang tidak stabil, terutama menjelang menstruasi.

Namun, di balik segala "kelemahan" tersebut, sebenarnya banyak keunggulan yang dimiliki atasan wanita, misalnya lebih teliti, memiliki gaya kepemimpinan bersifat kekeluargaan, serta mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus (multitasking).
"Style wanita dalam memimpin sangat khas, biasanya lebih egaliter dan menerapkan family style di departemen yang dipimpinnya," kata Hendra Setiawan, Direktur PT Softex Indonesia, yang sejak awal kariernya mengaku selalu memiliki atasan wanita.
Beberapa tips yang perlu diperhatikan jika memiliki atasan seorang wanita agar hubungan kerja berjalan lancar:
1. Atasan wanita biasanya lebih mudah berempati. Gunakan cara pendekatan personal dalam menyelesaikan masalah. Carilah waktu yang santai untuk berdiskusi mencari solusi sebuah masalah.
2. Mood swing sebenarnya tak hanya dialami wanita, tapi juga pria, apalagi jika tekanan kerja sedang tinggi. Jika ia terlihat sedang uring-uringan, tunda dulu membicarakan masalah sampai mood-nya cerah.
3. Berpikiran positif. Dengan selalu berpikir positif, Anda akan lebih santai menghadapi sifat-sifat sang atasan, bahkan yang paling "ajaib" sekalipun.
4. Biasanya wanita lebih teliti melihat ketidaksempurnaan. Karenanya, pastikan Anda selalu menyelesaikan tugas sesuai tenggat waktu dan menyiapkan dokumen yang diperlukan agar siap menghadapi pertanyaannya. Jalin kerjasama yang kompak dengan sesama tim untuk mencapai target.

Sumber: Kompas